News

Program Insentif Diperlukan Perekayasa

JAKARTA – Kemandirian pembangunan infrastruktur dapat dicapai melalui pendayagunaan tenaga perekayasa untuk menguasai rancang bangun, karena rancang bangun merupakan kunci. Pekerjaan rancang bangun hanya 4 persen nilai proyek, tetapi menentukan pengadaan komponenyang nilainya setara dengan 60 perseb total proyek. Karena itu, sangat berpotensi menghidupkan industri dalam negeri.

Demi menunjang itu semua, peran perekayasa nasional juga perlu ditingkatkan dengan pemberian insentif. Program insentif bagi peneliti dan perekayasa diatur dalam UU Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Iptek Nasional.

Demikian disampaikan Prof Dr IR Dwisuryo Indroyono Soesilo dalam orasi penganugerahan gelar Perekayasa Utama Kehormatan tahun 2016 untuk bidang Teknologi Maritim yang diberikan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). “Saya yakin program insentif bagi perekayasa dapat disetujui Menteri Keuangan, karena ada dasar hukumnya,” katanya.]

Salah satu kemandirian yang perlu diupayakan, menurut Indroyono yang juga mantan Menko Kemaritiman adalah dalam pembangunan program pembangkit listrik 35.000 megawatt. Untuk itu telah ditandatangani nota kesepahaman Kemenko Maritim dengan BPPT untuk terlibat dalam rancang bangun. “Tanpa itu, pengadaan komponen dan mesin akan ditentukan investor asing. Jadi desain dan rancang bangun adalah kunci kedaulatan teknologi,” ujarnya.

Melalui penetapan produksi komponen dalam negeri, industri nasional akan bangkit kembali. Saat ini beberapa industri strategis “menganggur”.

Penganugerahan itu dilaksanakan majelis perekayasa utama yang diketuai Dr Unggul Priyanto yang juga kepala BPPT. Dalam sambutannya, Unggul menjelaskan penganugerahaan itu sebagai bentuk penghormatan kepada warga negara pilihan atas jasanya yang sangat besar dan bermanfaast bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. Menurut dia, Indroyono tokoh yang mendorong kemajuan industri kemaritiman berdasarkan penguasaan iptek.

“Pencapaian beliau dalam perekayasaan sangat lengkap, mulai tahap proses penelitian, penelitian terapan, membangun sistem, hingga menghasilkan prototipe,” kata Unggul

Pada ajang penganugerahaan tahunan diadakan sejak 2007, Indroyono tercatat sebagai Perekayasa Utama Kehormatan ke-10. Indroyono saat ini menjadi utusan Indonesia pada International Civil Aviation Organization dan Penasihat khusus Menteri Pariwisata.

Ia pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo periode Oktober 2014 hingga Agustus 2015. (IFR)

Sumber: Harian Kompas

Join The Discussion