News

Simposium Internasional Hadirkan Para Peneliti di Seluruh Dunia

Laporan – Lebih dari 40 peneliti dari 20 negara ikut serta dalam simposium internasional “Diaspora Austronesia” yang digelar Pusat Penelitian Arkeologi Nasional serta Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 18-23 Juli, di Bali.

Diaspora Austronesia mengungkap asal usul nenek moyang bangsa Indonesia. Dalam forum tersebut beberapa kesimpulan dipaparkan. Salah satunya adalah nenek moyang Indonesia yang hanya memiliki dua kelompok aspek bahasa meski sangat beragam bahasa, yaitu penutur Austronesia dan Papua.

Austronesia adalah rumpun bahasa yang mencakup sekira 1.200 bahasa, di tuturkan populasi yang mendiami kawasan lebih dari setengah bola dunia. Dari Madagaskar hingga Kepulauan Paskah, dari Taiwan-Mikronesia hingga Selandia Baru.

Sebagian peneliti beranggapan, kedatangan penutur Austronesia ke Nusantara menggantikan populasi manusia yang telah ada. Namun, riset terbaru, terutama dari genetika dan arkeologi, menemukan bukti-bukti pembaruan dengan para migran lebih awal, termasuk penutur Papua, yang diperkirakan tiba di Nusantara 500.000 tahun lalu.

Seperti yang disampaikan Mendikbud Anies Baswedan dalam simposium, di tengah arus globalisasi, penulusuran asal-usul bangsa penting untuk mengetahui gambaran pemikiran atau pun anggapan tentang sikap suatu bangsa, sekaligus penguatan identitas bangsa Indonesia ke depan.

“Melihat keberagaman sekaligus kesamaan secara produktif atau destruktif tergantung bagaimana kita mengonstruksi pengetahuan asal-usul dan diaspora leluhur secara sosial,” ucap Anis. (Ahmad Arif/Kompas)

Join The Discussion