Berbagai tantangan pada 2015 telah dihadapi oleh bangsa Indonesia, seperti turunnya harga komoditas, merosotnya nilai rupiah, dan kebakaran hutan yang meluas. Tentu membuat berbagai evaluasi kinerja pemerintah terus disorot.
Namun di sisi lain, faktor menguntungkan pembangunan infrastruktur kepentingan rakyat terjamin dengan pengalihan subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak). Skala prioritas kebijakan pembangunan kawasan industri ekonomi dengan pembangunan Tol, Kereta Api, Waduk, Irigasi dan lain-lain.
Tentunya satu tahun ini menjadi tugas berat pemerintah untuk terus mengabdi pada masyarakat. Pada tahun 2016 ini, Kementerian Dalam Negeri terus bebenah diri dan fokus pada masalah-masalah bangsa Indonesia.
Di antaranya adalah masalah pengelolaan sampah dan tata kota. “Tentunya kita terus berbenah diri masalah pengelolaan sampah, tahun ini kita akan undang 15 kepala daerah untuk membahas lebih lanjut mengenai sampah,” kata Tjahjo Kumolo, Menteri Dalam Negeri yang ditemui dalam rapat Pengarahan Pejabat Eselon pada Senin (4/1) di Kementerian Dalam Negeri.
Selain itu, ia juga mengingatkan permasalahan tata kota yang belum seragam. Tjahjo berharap setiap kota ada satu percontohannya di setiap daerah. “Kalau mau lihat soal tata kota dan taman, kita bisa bercermin pada Surabaya, Banyuwangi, dan Yogayakarta,” imbuhnya.
Permasalahan tata kota ini, tentunya juga termasuk masalah infrastruktur dan aparatur desa. Untuk itu, Menteri Dalam Negeri berharap sebelum resmi dilantik, pejabat desa itu dilatih dulu mengenai administrasi pemerintahan. “Ke depannya, sebelum resmi dilantik, paling tidak seminggu sebelumnya kita latih mereka, kalau perlu isteri pejabat juga ikut dilatih untuk menjadi pelayan masyarakat,” katanya.