News

Tabalong – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo melakukan validasi lapangan terhadap inovasi daerah di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari tahap penilaian Innovative Government Award (IGA) 2025 yang diselenggarakan oleh BSKDN Kemendagri.

Dalam kunjungan tersebut, Yusharto menegaskan bahwa validasi lapangan menjadi langkah penting untuk memastikan terbentuknya ekosistem inovasi di daerah. “Validasi lapangan untuk melihat apa benar ekosistem inovasi itu terbentuk di Kabupaten Tabalong. Bahwa kebijakan yang disampaikan dalam bentuk perjanjian kinerja, pemberian insentif, ataupun penerapan stick and carrot strategi benar-benar dilaksanakan oleh kepala daerah,” kata Yusharto di Kabupaten Tabalong, pada Rabu, 12 November 2025.

Lebih lanjut, Yusharto menjelaskan bahwa data inovasi daerah yang disampaikan kepada Kemendagri telah melalui proses kurasi dan penilaian berlapis.”Setelah itu, inovasi tersebut divalidasi oleh dua perguruan tinggi, yakni Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Hasanuddin (Unhas). Apa yang divalidasi oleh UI diberikan ke Unhas, begitu pun sebaliknya, sehingga keajegan datanya muncul, disertai bukti-bukti yang dilakukan quality control,” paparnya.

Yusharto menambahkan, hasil validasi tersebut akan menjadi dasar dalam pemeringkatan indeks inovasi daerah. “Kita akan lakukan pemeringkatan untuk melihat indeks, dan indeks ini menunjukkan posisi relatif daerah dalam pengembangan inovasi,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Yusharto juga mengapresiasi berbagai upaya inovatif yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tabalong. Ia mendorong agar pengembangan inovasi daerah dapat terus dikaitkan dengan potensi ekonomi lokal. “Mari kita sambut inovasi di berbagai bidang, termasuk inovasi dalam bidang literasi. Banyak aspek yang bisa dikembangkan, lewat literasi baik ekonomi, industri, maupun pertanian. Pengembangan ekonomi juga harus dikaitkan dengan komoditas lokal,” ungkapnya.

Selain itu, Yusharto mendorong seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar berperan aktif memperkuat ekosistem inovasi lintas sektor. “Ayo OPD, ada Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian, Dinas Informatika, Lingkungan Hidup, Pemberdayaan Perempuan, dan lainnya. Mari kita kembangkan ekosistem inovasi di segala sektor,” pungkasnya.

Join The Discussion