Surabaya- Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terus berkomitmen untuk mendukung Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam upayanya meningkatkan budaya inovasi yang berkelanjutan melalui berbagai kegiatan, satu di antaranya kegiatan Pameran dan Penganugerahan Lomba Inovasi Surabaya atau Inovboyo.
“Melalui kegiatan ini (Inovboyo) diharapkan mampu memacu dan memotivasi pemerintah daerah untuk mampu melihat permasalahan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan cara yang tidak biasa serta bisa memecahkanya secara kreatif, solutif dan inovatif,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris BSKDN Abas Supriyadi dalam kegaitan Inovboyo di Gedung Balai Pemuda Surabaya pada Jumat, 17 Mei 2024.
Abas menekankan, pentingnya inovasi sebagai kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Untuk itu, dia mengimbau Pemkot Surabaya agar melakukan pengembangan inovasi berbasis kearifan lokal dan potensi unggulan daerah. Tidak hanya itu, dirinya juga membeberkan konsep replikasi, modifikasi, dan adaptasi inovasi yang bisa dilakukan Pemkot Surabaya untuk mengembangkan inovasi.
“Konsep replikasi, modifikasi, dan adaptasi inovasi dari tempat lain dapat menjadi strategi yang efektif dalam mengembangkan inovasi, catatanya harus disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik daerah masing-masing,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Abas juga mengapresiasi Pemkot Surabaya yang telah berpartisipasi dalam pelaporan inovasi melalui aplikasi Indeks Inovasi Daerah (IID) sejak tahun 2018, pada tahun tersebut, Pemkot Surabaya berhasil memperoleh peringkat 7 pada klaster kota. Berikutnya, pada tahun 2019 berada pada peringkat 10 pada klaster kota dan kabupaten, tahun 2020 memperoleh peringkat 53 pada klaster kota, dan tahun 2021 berada pada peringkat 2 dari 93 kota. Sedangkan, pada tahun 2022 mencapai peringkat 7 dari 93 kota dan pada tahun 2023 berada pada peringkat 17 dari seluruh kota di Indonesia.
“Kami Kemendagri mengucapkan apreiasi dan selamat untuk Kota Surabaya terhadap capaian laporan inovasi daerah sampai saat ini. Khususnya pada tahun 2023 yang telah menyandang predikat sangat inovatif dengan total skor mencapai 61,41,” jelas Abas.
Dia berharap, ke depan kegiatan inovasi di Kota Surabaya tidak hanya dimaknai sebagai pengetahuan umum semata, tetapi juga dijadikan sebagai budaya yang selalu ditumbuhkembangkan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, mengingat inovasi ini bukanlah sebuah urusan, melainkan ada di setiap urusan pemerintahan. Selanjutnya, Abas juga mengucapkan selamat kepada setiap penerima penghargaan dalam acara tersebut.
“Semoga kegiatan ini tidak hanya menjadi ritual seremonial belaka, melainkan sebuah momentum pelecut semangat untuk bangkit dan membangun Kota Surabaya secara berkesinambungan,” pungkasnya.