Semarang- Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mengoptimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) usia produktif yang dimilikinya. Upaya tersebut dinilai dapat memperkuat ekosistem inovasi di wilayah Provinsi Jateng.
“Tantangan demografi yang semakin kompleks harus betul-betul disikapi dengan serius. Generasi muda harus lebih semangat berinovasi, dalam hal ini paling tidak 4 persen usia produktif Indonesia itu memiliki usaha rintisan,” ungkap Yusharto saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jateng pada Selasa, 6 Februari 2024.
Dia melanjutkan, usia produktif merupakan momen yang penting untuk mengembangkan keterampilan, mengejar peluang karir, hingga berkontribusi secara maksimal terhadap pembangunan ekonomi dan sosial suatu bangsa. Dalam hal ini, Yusharto mengapresiasi Pemprov Jateng yang memiliki inovasi dalam berbagai urusan meliputi urusan pangan, kesehatan, pendidikan, informatika hingga perdagangan.
“Dari segi jenis-jenisnya kita bisa melihat seluruh urusan pemerintahan itu sudah ada inovasinya, tinggal bagaimana kita mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Dia menjelaskan, mengoptimalkan usia produktif merupakan investasi jangka panjang bagi pembangunan suatu negara. Dengan memperkuat potensi dan kualitas masyarakat di usia produktif, pemerintah dapat menciptakan fondasi yang kokoh bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. “Kita bisa membangun kerja sama lintas Kementerian dan Lembaga (K/L) bahkan melibatkan pihak swasta untuk memastikan usia produktif benar-benar dapat berperan dalam peningkatan inovasi,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Yusharto menjelaskan, Pemprov Jateng secara konsisten telah melaporkan inovasi daerah di wilayahnya sejak tahun 2018. Dia menambahkan, Pemprov Jateng juga secara berturut-turut dari tahun 2019-2023 berpredikat sebagai provinsi sangat inovatif pada gelaran Innovative Government Award (IGA) yang rutin dilaksanakan Kemendagri melalui BSKDN setiap tahunnya. “Untuk tahun 2023 sangat inovatif dengan skor 65,40 dengan jumlah inovasi yang dilaporkan 190 inovasi,” tambahnya.
Sejalan dengan itu, Yusharto juga berharap pada tahun 2024 pelaporan inovasi Pemprov Jateng semakin meningkat. Dia juga mengimbau agar BRIDA Jateng dapat mengkonsolidasikan berbagai inovasi di OPD (Organisasi Perangkat Daerah), Satuan Kerja (Satker) hingga masyarakat.
“Bapak/Ibu kami siap membantu Pemprov Jawa Tengah untuk menjadi provinsi yang lebih baik dengan memaksimalkan usia produktif salah satunya terkait pemanfaatan riset sebagai dasar inovasi,” tandasnya.