News

Kepala BSKDN Berpesan agar ASN Dibekali Kompetensi yang Mampu Ciptakan Inovasi

Jakarta- Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo berpesan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) dibekali kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) guna menciptakan beragam inovasi. Salah satu diklat yang perlu diberikan tersebut mengenai kepemimpinan. Dirinya meyakini melalui diklat akan melahirkan pemikiran-pemikiran kreatif yang dapat membangun iklim inovasi menjadi semakin baik.

“Kita harus menjadi lembaga inkubator inovasi, begitu pun dengan BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia) yang fungsinya bisa menjadi temporary learning institution bagi ASN kita. Mereka akan belajar bagaimana melakukan inovasi (dengan) durasi yang sangat singkat di lembaga pelatihan. Selanjutnya akan masuk ke permanen learning institution pada masing-masing lembaga,” jelasnya saat memberi sambutan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Strategi Kebijakan Dalam Negeri Pusat dan Daerah Tahun 2023 yang berlangsung di Hotel Bidakara Jakarta pada Kamis, 31 Agustus 2023.

Lebih lanjut, Yusharto menerangkan, untuk membangun iklim inovasi yang baik di daerah diperlukan kerja sama berbagai pihak. Tidak hanya lembaga pemerintahan, untuk meningkatkan inovasi juga diperlukan sinergisitas yang luas dengan lembaga pendidikan hingga pihak swasta.

“Perlu terus membangun sinergisitas antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota dengan lembaga di tingkat pusat, juga melibatkan lembaga swasta. Kami telah bekerja sama dengan Tanoto Foundation untuk mengatasi stunting dan beragam persoalan lainnya,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Riau Asrizal mengamini pesan yang disampaikan Yusharto. Menurutnya, ASN sebagai salah satu aktor inovasi perlu dibekali dengan beragam kemampuan yang dapat membuatnya mampu menjadikan masalah sebagai peluang melahirkan inovasi. Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja ASN adalah melaksanakan proyek perubahan atau kegiatan pembelajaran dengan bimbingan mentor. Hal ini diyakini akan menghasilkan ide atau gagasan perubahan dalam menyelesaikan permasalahan.

Adapun penyusunan proyek perubahan tersebut terdiri dari tahap identifikasi isu, diagnostik reading, dan perumusan ide inovasi. Semua tahapan tersebut diharapkan dapat memberi dampak yang signifikan terhadap perkembagan inovasi di daerah melalui peningkatan kompetensi ASN. “Bagaimana kita bisa membuat bahagianya masyarakat, meningkatkan kepuasan pelayanan publik ke depannya,” pungkasnya.

Sebagai informasi tambahan, rakornas tersebut juga dihadiri sejumlah narasumber lainnya. Satu di antaranya perwakilan dari Pusat Pembinaan Analis Kebijakan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia, Suwatin.

Join The Discussion