Jakarta- Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendukung desa berinovasi dengan memperkuat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Hal ini dibutuhkan untuk mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat desa.
Pesan itu disampaikan Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo saat menerima kunjungan kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Gorontalo di Aula BSKDN pada Jumat, 18 Agustus 2023.
Dalam sambutannya, Yusharto berharap semangat berinovasi dapat terus ditingkatkan hingga tatanan pemerintahan desa. Menurutnya, desa yang berinovasi cenderung memiliki peluang lebih besar untuk mewujudkan kemandirian ekonomi secara lebih cepat. Dia menjelaskan, desa dapat mulai berinovasi melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) terkait pengembangan berbagai produk berbasis potensi desa.
Yusharto mengatakan, salah satu potensi yang dimiliki desa di wilayah Gorontalo adalah minyak kelapa. Seperti yang telah banyak diketahui, minyak kelapa memiliki banyak sekali manfaat untuk memelihara kesehatan tubuh. Dengan manfaat tersebut, keberadaannya sangat dicari. Kondisi demikian, semestinya dapat mendorong BUMDes mengembangkan produk minyak kelapa sebagai produk ungggulan daerahnya. Yusharto membeberkan sejumlah langkah yang perlu dilakukan untuk mengimplementasikan inovasi desa tersebut.
“Bentuk UKB (Unit Kerja Bersama) lalu mengajukan NIB (Nomor Induk Berusaha) oleh Dinas Pelayanan Terpadu. Lalu atas inisiatif Dinas PMD kabupaten atau provinsi ini (produk BUMDes) dimasukkan ke e-katalog lokal sehingga kalau ada kebutuhan pemenuhan gizi bayi, pemberantasan stunting di desa, enggak perlu lagi dilelang tapi langsung ambil di lokal,” ungkapnya.
Tidak hanya minyak kelapa, dia berharap ke depan DPMD Gorontalo dapat mengawal desa-desa di wilayahnya untuk mengembangkan berbagai produk turunan lainnya dari kelapa yang bermanfaat untuk masyarakat. Misalnya, gula kelapa, santan, hingga sabun kepala. “Kami sangat apresiasi untuk desa yang mau berinovasi demi mengembangkan potensinya. Inovasi tersebut jika sudah memiliki nilai kematangan yang tinggi bisa turut dilaporkan sebagai inovasi daerah kepada pemerintah pusat (BSKDN Kemendagri) melalui aplikasi Indeks Inovasi Daerah (IID),” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Yusharto mengatakan, pihaknya berupaya terus mendukung pertumbuhan inovasi daerah hingga tingkat desa. Dukungan tersebut akan ditindaklanjuti dengan melakukan kajian guna menjadi bahan masukan bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan.
“Kami pun pengen tahu isu apa yang dihadapi di Gorontalo, desa-desa kondisinya seperti apa di sana, kami mohon masukan dari Bapak/Ibu, dan mudah-mudahan bisa menjadi kajian dan bisa masukan bagi kami untuk merumuskan kebijakan,” pungkasnya.