Denpasar- Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali untuk mengembangkan inovasi frugal. Inovasi tersebut terkenal dengan produk yang murah namun berkualitas. Pesan ini disampaikan Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo saat melakukan kunjungan kerja Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Bali pada Senin, 20 Februari 2023.
Dalam arahannya, Yusharto mengatakan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cenderung cepat menuntut organisasi perangkat daerah (OPD) di setiap wilayah untuk memiliki semangat mengembangkan inovasi frugal. Inovasi ini memerlukan keahlian dalam bidang desain teknologi, aplikasi teknologi, manajemen, hingga pemasaran.
“Inovasi tidak berarti harus selalu berkaitan dengan sesuatu yang mewah dan mahal, justru bagaimana caranya inovasi itu dapat dijangkau oleh masyarakat luas dan terasa manfaatnya,” ungkap Yusharto.
Sementara itu, Yusharto menyebutkan berdasarkan pelaporan inovasi daerah tahun 2022, Provinsi Bali mengalami sejumlah peningkatan pada aspek ranking indeks, jumlah inovasi yang dilaporkan, dan peningkatan kualitas inovasinya. Dia mengatakan, salah satu upaya yang perlu dilakukan Pemprov Bali untuk menjaga keberlangsungan ekosistem inovasi adalah dengan terus meningkatkan jumlah inovasi pada tiap urusan.
Dalam kesempatan itu, Yusharto turut mengapresiasi pencapaian inovasi di Provinsi Bali. Dia berharap Pemprov Bali dapat mempertahankan pencapaian tersebut hingga tahun-tahun berikutnya. “Kami harap inovasi di Provinsi Bali kian meningkat setiap tahunnya,” ungkapnya.
Yusharto menuturkan, ada banyak cara yang dapat dilakukan Pemprov Bali untuk mempertahankan inovasi. Dirinya menyebutkan, Pemprov Bali perlu mulai memperhatikan tingkat kematangan pada satiap inovasinya, sehingga nilai indeks inovasinya makin meningkat.
“Pastikan keterisian indikator Satuan Inovasi Daerah (SID) telah dipenuhi dengan baik, ada sekitar 20 indikator yang harus diisi dengan skor maksimal kematangan 111,” pungkasnya.