Dikutip dari medcom.id, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan sejumlah kota di Indonesia akan mengalami cuaca panas selama sepekan. Salah satunya Kota Tangerang, Banten.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan mengantisipasi cuaca panas ekstrem, pihaknya tengah mengembangkan teknologi yang mampu menurunkan suhu di dalam dan di luar ruangan.
Bekerja sama dengan Universitas Pendidikan Indonesia dan University of Florida, Amerika Serikat, Pemkot Tangerang meluncurkan Coolroofs Project. Proyek ini berbentuk cat khusus yang mampu mengurangi suhu panas ruangan.
“Salah satu penelitiannya, di luar (ruangan) kemarin itu suhunya 32 derajat sedangkan tapi di dalam ruangan mencapai 34 derajat. Bahkan ada yang bersuhu 40 derajat. Setelah diimplementasikan pengecatan coolroofs, ada penurunan (suhu),” ujar Arief, Kamis, 24 Oktober 2019.
Arief mengatakan Pemkot Tangerang hanya memfasilitasi tempat untuk penelitian dan sumber daya manusia (SDM). Ia berharap melalui proyek itu produktivitas masyarakat tak terganggu cuaca panas.
“Mudah-mudahan bisa meningkatkan produktivitas dan kinerja juga. (Suhu) 40 derajat kan sumpek sekali, panas, dan enggak nyaman,” katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor UPI Didi Sukyadi mengungkapkan cara kerja dari coolroofs dengan memantulkan cahaya matahari ke udara. Sehingga, lanjutnya, dapat meminimalisasi panas terik matahari yang masuk ke dalam ruangan.
“Coolroofs adalah cat yang bisa merefleksikan cahaya matahari ke udara sehingga akan lebih adem di ruangan. karena di Tangerang salah satu kota yang suhunya tinggi, banyak pabrik dan lain-lain sehingga suhunya bisa mencapai 40 derajat celsius,” jelas Didi.