News

Badan Riset Nasional Didorong Tingkatkan Kompetensi Peneliti

Dikutip dari medcom.id, pembentukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diharapkan berfokus pada peningkatan kapasitas dan kompetensi peneliti. Sehingga Indonesia bisa berkompetisi secara global di bidang riset dan teknologi.

“Kalau critical mass (jumlah pengguna awal)-nya tidak tercapai, ada sedikit saja ya enggak akan ada yang bisa kompetisi di negara ini,” ucap Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko di Gedung ICE BSD, Serpong, Tangerang, Rabu, 23 Oktober 2019.

Menurutnya peningkatan kapasitas dan kompetensi itu dapat dilakukan dengan meningkatkan critical mass. Serta penambahan anggaran, administrasi dan infrastruktur terkait riset dan teknologi.
Handoko juga berharap adanya intergrasi antar periset dengan pembentukan BRIN. Dia mencontohkan soal penelitian mobil listrik.

“Kalau bicara (penelitian) mobil listrik, kita akan punya tim yang solid hari perhari bekerja bareng, 40 50 orang dengan kualifikasi yang tinggi,” ujar Handoko.

Sayangnya saat ini, lanjutnya, Indonesia masih mengambil periset-periset dari berbagai lembaga. Sehingga tidak memiliki sinergitas pada hasil penelitian.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek-Dikti) pada pemerintahan Presiden Joko Widodo periode 2019-2024 mengalami perubahan. Rencananya Riset dan teknologi akan dikelola Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Sementara Pendidikan Tinggi akan digabung dengan Kementerian Pendidikan dan Kebuday

Join The Discussion