Dikutip dari medcom.id, peneliti-peneliti muda Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mencari pengalaman dengan berdiskusi langsung dengan peraih Nobel melalui ajang HOPE Meeting yang digelar Japan Society for the Promotion of Science (JSPS).
Peneliti bidang material maju berbasis selulosa dari Pusat Penelitian Biomaterial LIPI, Nanang Masruchin mengatakan, momen berinteraksi dan berdikusi langsung dengan penerima Penghargaan Nobel adalah kesempatan langka sekaligus momen terbaik.
“Bertemu dan berbincang langsung dengan penerima Penghargaan Nobel seperti Prof. Brian Schmidt menjadi motivasi bagi saya untuk terus melakukan penelitian yang bisa mendapat pengakuan internasional untuk Indonesia,” kata Nanang dilansir dari Antara, Senin, 13 Mei 2019.
Ia berharap, suatu saat ada peraih Nobel yang berasal dari Indonesia atau berafiliasi dengan institusi riset yang ada di Indonesia. Lebih lanjut Nanang mengatakan keikutsertaan di ajang HOPE Meeting juga memungkinkan terbukanya kolaborasi dengan peneliti-peneliti internasional, terutama untuk lingkup Asia Pasifik.
“Kolaborasi ini bukan hanya untuk mendukung proyek penelitian pribadi saja, namun juga
membuka peluang kerja sama sampai ke tingkat lembaga,” ujar dia.
Plt. Kepala Biro Kerja sama Hukum dan Humas LIPI Mila Kencana mengatakan, LIPI terus mendorong inovasi sains dan teknologi serta membangun hubungan people to people dalam merespons berbagai tantangan. Saat ini telah banyak kolaborasi sains dan teknologi telah terjalin dalam berbagai bidang untuk meningkatkan konektivitas peneliti dengan isu-isu global.
“Beberapa di antara kemitraan yang telah dibangun LIPI yakni kemitraan dengan Japan Society for the Promotion of Science (JSPS) untuk penyelenggaraan HOPE Meeting dan kemitraan dengan National Research Foundation (NRF) untuk pertukaran peneliti dan staf pendukung,” katanya.
Mila menjelaskan, untuk memajukan sains dan teknologi diperlukan peneliti muda berbakat yang memiliki perspektif luas dan lintas disiplin, individu kreatif yang berasal dari budaya yang
berbeda. “Kegiatan HOPE Meeting misalnya, berperan besar dalam memfasilitasi para ilmuwan muda yang telah meraih gelar doktor untuk terlibat dalam diskusi interdisipliner dengan para penerima Penghargaan Nobel dan ilmuwan terkemuka lainnya,” kata Mila.
HOPE Meeting sendiri telah diselenggarakan oleh JSPS sejak 2008. Sejak pertama kali diselenggarakan, LIPI telah mengirim puluhan peneliti untuk mengikuti ajang prestisius bagi ilmuwan muda tersebut. LIPI juga telah menjalin kerja sama dengan National Research Foundation (NRF) di Korea untuk memberikan kesempatan bagi peneliti serta staf pendukung untuk melaksanakan program pertukaran di bidang iptek.
Pertukaran tersebut dilakukan dalam rangka mempromosikan dan mengembangkan kerja sama
iptek. Selain mengirimkan peneliti dan staf ke Korea, LIPI juga menerima para ahli Korea untuk berbagi pengalaman dan kemampuan dengan sivitas LIPI.