JAKARTA- Guna menghasilkan penanganan sampah plastik secara tepat, Puslitbang Pembangunan dan Keuangan Daerah Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri (BPP Kemendagri), menggelar Focus Grup Discussion (FGD) di Aula BPP Kemendagri, Senin (22/4). Gelaran ini merupakan lanjutan dari penelitian bertajuk “Pengelolaan Sampah Plastik: Dinamika dan Problematikanya di Daerah” yang dilakukan di tujuh daerah selama empat bulan.
Kegiatan ini dihadiri perangkat pemerintah daerah dari beberapa kabupaten/kota, termasuk yang menjadi lokus penelitian. Selain itu, untuk memberi pemahaman mendalam terkait pengelolaan sampah hadir pula dua nasumber, di antaranya Ketua Umum Indonesia Solid Waste Association (ISWA) Sri Bebassari, dan Muhammad Ikhsan pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Taman Siswa Jakarta.
Kepala Puslitbang Pembangunan dan Keungan Daerah Mautitz Panjaitan mengimbau, agar peserta dapat aktif memberi tanggapan saat forum berlangsung, termasuk memberikan koreksi terhadap hasil penelitian jika didapati kekeliruan. Sehingga, melalui FGD ini dapat menghadirkan berbagai masukan untuk menyusun rekomendasi kebijakan kepada komponen Kemendagri.
Rekomendasi itu, lanjut Mauritz, bisa berupa perbaikan regulasi, munculnya peraturan baru, ataupun langkah-langkah lainnya yang perlu diambil oleh Kemendagri. Meski begitu, ia menyangkan beberapa daerah yang belum maksimal merespons regulasi yang ada. “Kadang-kadang di daerah, awal-awal regulasi berlaku akan dilaksanakan, tetapi setelah berjalan lama malah tidak berkelanjutan,” katanya.
Ia menjelaskan, dari kajian yang dilakukannya, beberapa daerah mengalami kondisi yang bervariasi ihwal penanganan sampah plastik. Selain itu, beberapa daerah juga telah memiliki regulasi penanganan sampah yang sulit terurai tersebut. Meskipun ada pula daerah ada yang tidak mengaturnya secara spesifik. “Ada yang berbentuk Peraturan Daerah, ada juga yang bentuknya Peraturan Kepala Daerah,” katanya.
Mauritz menambahkan, untuk menangani sampah plastik perlu ditunjang oleh kesadaran masyarakat dan pengusaha selaku pengguna plastik. Salah satu upaya itu, dapat dilakukan dengan menggencarkan sosialiasi penggunaan plastik secara bijak. “Perlu juga pendampingan termasuk oleh pemerintah kepada masyarakat, selain mengubah ketergantungan penggunaan plastik, tetapi juga bagaimana mendaur ulang sampah plastik,” tambahnya.