Dikutip dari kompas.com, Fakultas Pertanian UGM membentuk konsorsium dengan Universitas Syah Kuala, Universitas Andalas, Universitas Udayana dan Universitas Gent, Belgia melaksanakan penelitian bersama pemanfaatan bambu sebagai bahan baku biochar.
Seperti diketahui, biochar adalah bahan arang aktif yang digunakan sebagai pembenah tanah untuk mengurangi pencemaran lingkungan pertanian dan potensial menjaga kesuburan tanah.
Kerja sama penelitian selama 3 tahun dimulai tahun ini dengan The Flemish Interuniversity Council Belgium dengan Promotor Prof Stefaan De Neve dari Universitas Gent, Belgia, dan Benito Heru Purwanto dari Fakultas Pertanian UGM.
Heru Purwanto mengatakan kegiatan penelitian ini sudah dimulai sejak November 2018 lalu dengan mengundang perwakilan penelitian dari lima perguruan tinggi.
Selanjutnya, pada pertengahan Maret 2019 dilakukan diskusi dan workshop serta kunjungan lapangan ke lokasi desa binaan Fakultas Pertanian UGM di Desa Sidorejo, Ngablak, Magelang.
“Di sela-sela acara kita melaksanakan diskusi dengan dihadiri internal tim project dan beberapa mahasiswa S3 yang sedang melaksanakan kegiatan penelitian biochar di UGM,” kata Heru dalam rilis UGM (20/3/2019).
Meski baru penelitian awal, kata Heru, penelitian ini menggandeng para peneliti biochar dari balai penelitian yang ada di Indonesia seperti menghadirkan pakar biochar dari Balai Penelitian Tanah Bogor dan Balai Penelitian Tanaman Rawa Kalsel.
“Kita juga mengundang para kelompok tani untuk melakukan praktik pembuatan biochar yang ditargetkan sebagai penerima manfaat hasil penelitian ini,” katanya.