Dikutip dari medcom.id, Universitas Brawijaya terus berupaya meningkatkan produktivitas riset dan publikasi ilmiah bereputasi dosennya. Sebab hingga saat ini, hanya 20 persen dosen UB yang aktif melakukan penelitian.
Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur berencana meningkatkan jumlah publikasi artikel ilmiah internasional. Hal itu dilakukan agar penelitian milik UB dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas.
“Tugas utamanya dosen penelitian. Penelitian itu sebenarnya wajib dipublikasikan karena ilmu itu harus disebarluaskan,” kata Ketua Tim Ketahanan Jurnal UB, Kuswanto, saat ditemui Medcom.id, Selasa 19 Maret 2019.
“Penelitian yang paling dominan di bidang agro komplek, pertanian, peternakan dan MIPA, biologi, kimia,” ujarnya.
Padahal dengan melakukan penelitian, dosen bisa mendapatkan banyak manfaat, mulai dari materi maupun non materi. Salah satunya yakni penelitiannya disitasi hingga mendapatkan pengakuan dari pembaca.
“Apalagi penelitiannya bisa mendapatkan penghargaan dari Kemenristekdikti,” terangnya.
Jumlah artikel penelitian milik UB yang dipublikasi secara internasional per 28 Januari 2019 sejumlah 3.444 artikel. Berbagai upaya pun dilakukan untuk merangsang peningkatan publikasi internasional, salah satunya dengan memberikan reward.
“Kemungkinan kesana (reward). Tapi itu masih akan dijalankan. Mungkin tahun ini mulainya,” bebernya.
Selain memberikan reward, UB juga melakukan berbagai upaya lainnya. Yakni dengan mengadakan pendampingan penulisan kepada dosen setiap tahunnya.
“Pendampingan penulisan diadakan terus. Kami juga mengpresiasi dengan memberikan insentif. Jumlahnya tergantung Profesor atau Doktor,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, UB berencana mengeluarkan program hibah penelitian internal. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM dosen dan meningkatkan publikasi ilmiah internasional.