Dikutip dari pikiran-rakyat.com, Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Majalengka segera melakukan penelitian terkait keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati untuk mengukur sejauh mana pengaruh dan dampak keberadaan bandara bagi Kabupaten Majalengka saat ini.
Kepala Bapelitbangda Kabupaten Majalengka Yayan Sumantri mengatakan penelitian untuk mengantisipasi efek segitiga rebana yang terus didengungkan oleh Gubernur Jawa Barat, sekaligus untuk mengetahui ruang mana yang bisa dijadikan untuk mendukung segitiga emas di propinsi ini.
Yang pasti, menurut Yayan, dampak dari keberadaan bandara sudah dirasakan betul oleh Kabupaten Majalengka yaitu pada aspek sosial ekonomi, tata guna lahan, serta harga lahan yang terus melonjak naik sehingga diharapkan mampu mendorong sosial ekonomi masyarakat.
Ia juga akan segera melakukan kajian yang mendalam di wilayah-wilayah terdampak serta daerah perbatasan seperti Majalengka-Sumedang, Majalengka-Indramayu dan Majalengka-Subang. Sedangkan untuk kecamatan terdampak diantaranya Kadipaten, Jatitujuh, Kertajati .
“Penelitiannya akan melibatkan tim ahli, hanya kami belum menentukan tim ahli ini apakah akan berasal dari akademisi yang memiliki pengalaman untuk penelitian di bidang ini atau dari lembaga lain. Penelitian penting sekaligus untuk menentukan ruang,” ungkap Yayan ketika ditemui di kantor Bappeda Kabupaten Majalengka, Kamis, 28 Februari 2019.
Anggota DPRD Majalengka dari Fraksi PPP Ali Imron berharap keberadaan BIJB ini benar-benar membawa dampak pada peningkatan perekonomian masyarakat Majalengka. Karenanya persiapan harus benar-benar dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat itu sendiri.
Adanya bandara harus bisa menciptakan lapangan kerja baru. Baik yang bekerja di kawasan bandara ataupun dampak dari keberadaan bandara seperti tumbuhnya industri dan perdagangan serta lapangan kerja dari sekotor wisata.
“Keberadaan bandara biasanya memunculkan lapangan kerja baru, karena adanya peningkatan investasi. Dari investasi maka otomatis butuh tenaga kerja. Pertumbuhan investasi bisa industri, perdagangan dan sektor pariwisata ,” kata Ali Imron.
Adanya bandara ini diharapkan dapat mendorong sejumlah pengusaha untuk membangun industrinya di Kabupaten Majalengka. “Karenanya untuk menata kawasan, perubahan RTRW dan pembuatan RDTR harus segera dilaksanakan,” kata Ali.