News

Menjawab Tantangan Minimnya Minat Menjadi Peneliti di Indonesia

Riset menjadi hal yang penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi suatu negara. Banyak hal dapat kita nikmati saat ini merupakan buah pikiran, hasil riset dan juga pengembangan dari berbagai macam keilmuan.

Hal ini menjadi pokok bahasan dalam seminar yang diadakan Quipper platform edukasi berbasis teknologi bersama lembaga pendidikan tinggi internasional I3L dan LIPI pada November 2018 lalu di Jakarta.

Posisi Indonesia dalam riset ASEAN Berdasarkan data SCImago pada Agustus 2017, Indonesia berada di urutan ke-4 di ASEAN untuk jumlah jurnal ilmiah internasional yang dipublikasikan.

Indonesia masih berada di bawah Singapura, Malaysia dan Thailand. Angka ini mengalami peningkatan pada Juli 2018 di mana jumlah jurnal ilmiah internasional sebanyak Indonesia berjumlah 13.250 dan unggul dari Singapura dengan jumlah 12.450.

Sebagai bentuk support pemerintah terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas riset di Indonesia, maka pada tahun 2018 ini pemerintah kembali meningkatkan porsi anggaran pengembangan penelitian iptek dan teknologi menjadi Rp 2,45 triliun.

Richard Sutejo, Head of Biomedicine Indonesia International Institute for Life Sciences (I3LS) menyampaikan ilmuwan adalah profesi terhormat dan menjanjikan.

“Kita telah sampai pada titik di mana Indonesia membutuhkan lebih banyak ilmuwan untuk menghasilkan revolusi teknologi di banyak bidang, termasuk perawatan kesehatan, obat-obatan, pertanian, perikanan, energi, dan bahan-bahan baru,” tegas Richard.

Riset untuk kesejahteraan masyarakat “Itulah mengapa kami di kampus i3L sangat mendorong generasi muda untuk mengejar karir di bidang sains,” lanjutnya.

Ia mengharapkan para mahasiswa dapat menggabungkan penelitian dan pengetahuan ilmiah mereka dengan keterampilan kewirausahaan agar dapat mengubah penemuan ilmiah menjadi produk inovatif.

“Produk inovatif inilah yang akan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan meningkatkan pembangunan ekonomi Indonesia,” tambah Richard.

Ia juga mengatakan, hal paling sederhana dapat dimulai dari guru dan sekolah yang sudah bisa mengajarkan berbagai macam penelitian berbasis project agar siswa dapat terlibat langsung dalam pengerjaannya.

Siswa juga dapat diikutkan dalam berbagai macam lomba dan konferensi sebagai sarana untuk bertukar ilmu, ide, gagasan, sehingga dapat terus meningkatkan kualitas penelitiannya. Sinergi elemen pendidikan kembangkan riset Hal senada disampaikan Tri Nuraini, Head of PR & Marketing Quipper Indonesia, di mana peran guru sangat penting dalam memberikan arahan di tengah derasnya arus informasi dan perkembangan teknologi. Tri mengatakan,

“Sebagai perusahaan edukasi teknologi, Quipper berharap guru dapat memperkaya pengetahuan pelajar mengenai dinamika dunia riset dan science agar pelajar tidak lagi ragu memilih karir di industri ini.”

Tti menambahkan, pihaknya memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan khusus kepada guru konseling dan memberikan tes minat bakat kepada siswa” Ia mengharapkan sosialisasi mengenai dunia riset, teknologi dan sains akan dapat menambah pengetahuan masyarakat khususnya pelajar di bidang ini.

“Integrasi antar lembaga pemerintah, masyarakat dan swasta dalam pengembangan riset akan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat,” tutupnya. (kompas.com)

Join The Discussion