JAKARTA — Finalisasi studi kelayakan Sistem Penyediaan Air Minum Karian berkapasitas 3.200 liter per detik ditargetkan dapat terselesaikan pada bulan ini.
Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk. (ADHI) Budi Harto mengatakan bahwa perusahaan berupaya agar seluruh kajian studi yang dibutuhkan pada detail proyek yang diperkirakan berbiaya Rp6 triliun tersebut terselasaikan dalam waktu dekat.
“Masih terus berproses, kami targetkan FS [feasibility study] bisa selesai bulan Oktober,” kata Budi kepada Bisnis.com, Senin (1/10).
Menurutnya, tarif air curah juga merupakan salah satu hal yang masih dibahas oleh pihak pemrakarsa sampai saat ini.
Rencananya, proyek tersebut akan dibangun lewat konsorsium yang dipimpin oleh Korea Water Resources Corporation (K-Water).
Berdasarkan catatan Bisnis.com, K-Water akan mengambil kepemilikan sebanyak 55%, ADHI 35%, dan satu perusahaan Korea lainnya, LG sebanyak 10%.
“ADHI tetap ambil bagian sekitar 30%,” ujarnya.
Budi menuturkan bahwa apabila studi kelayakan telah diselesaikan, proses selanjutnya adalah penyiapan untuk memulai lelang investasi.
Dalam proyek prakarsa atau unsolicited project, calon pemrakarsa akan membuat dokumen lengkap mengenai kelayakan proyek secara mendetail.
Setelahnya, pemerintah akan mengevaluasi, menetapkan pemrakarsa, dan menyelenggarakan tender untuk pengerjaan proyek.
Calon pemrakarsa juga harus mengikuti lelang tersebut, tetapi akan mendapatkan keistimewaan atau right to match.
SPAM Karian sepanjang 47,9 kilometer bisa mengalirkan air hingga 3.200 liter per detik dari air baku Bendungan Karian, Lebak, Banten yang pembangunannya dikerjasamakan dengan Korea Selatan dan ditargetkan rampung pada 2019.
Dengan adanya SPAM, nantinya air bersih dialirkan ke tiga wilayah, yakni DKI Jakarta, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang. (bisnis.com)