JAKARTA — Plt. Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Intan Ahmad mendorong agar budaya riset terus dikembangkan di perguruan tinggi mulai dari mahasiswa hingga dosen. Sehingga inovasi di Indonesia dapat tumbuh dan bersaing dengan bangsa lain.
Di era digital ini, kata dia, tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi hadir disetiap sendi kehidupan untuk memudahkan kehidupan manusia. Kehadiran teknologi diawali dari riset yang dilakukan para ahli di bidangnya.
“Zaman sekarang, bukan yang paling kaya atau yang paling pintar yang bisa survive, tapi yang dapat beradaptasi dan kompetitif,” kata Intan Ahmad, Senin (24/9).
Selain itu, Intan juga berpesan agar para mahasiswa dapat beradaptasi dengan perubahan zaman sehingga dapat survive di era revolusi industri 4.0 ini. Begitupun para dosen juga diamanatkan untuk berusaha memberikan pendidikan yang berkualitas.
“Ini tugas rektor dan dosen yang sangat berat karena memberikan pelajaran untuk sesuatu yang belum ada sekarang, namun bagaimana cara mempersiapkan generasi muda yang adaptif,” kata Intan.
Dia menjelaskan pentingnya pendidikan tinggi agar dapat bersaing dengan bangsa lain. Intan melanjutkan, bahwa di Indonesia hanya 12 persen pekerja yang merupakan lulusan pendidikan tinggi. Hal ini dikarenakan faktor geografis Indonesia yang unik sehingga pemerataan pendidikan.
“Kalau mau bersaing dengan pekerja asing harus punya pendidikan yang sebanding,” kata dia. (republika.co.id)