JAKARTA – Penelitian di kalangan dosen terus digencarkan di lingkungan kampus. Terlebih kini ada bantuan yang diberikan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Bantuan ini dirasakan cukup membantu para dosen untuk melakukan penelitian dan mempublikasikannya di jurnal ilmiah lokal mau pun internasional. “Bantuan yang diberikan Kemenristekdikti sangat bermanfaat bagi dosen yang kampusnya mendapatkan blockgrant untuk penelitian,” kata Kepala Pusat Penelitian Universitas Mercu Buana, Devi Fitrianah kepada wartawan di sela-sela kegiatan Pekan Penelitian Universitas Mercu Buana di Kampus UMB Meruya, Kamis (30/8/2018).
Diperhelatan yang berlangsung 27-31 Agustus 2018 ini, ada sebanyak 50 penelitian dari 12 bidang keilmuan karya dosen-dosen UMB yang dipresentasikan. Penelitian tersebut merupakan karya dosen muda, dosen madya, dan dosen prima UMB yang dipilih dari 720 proposal penelitian.
“Untuk seminar diseminasi penelitian sebenarnya sudah dilakukan UMB setiap tahun, tapi agar lebih terdengar gaungnya maka kita buatlah event Pekan Penelitian dengan mengundang dosen-dosen PTS se-LL DIKTI Wilayah III. Alhamdulilah ada 17 perwakilan perguruan tinggi lain yang hadir,” tutur Devi.
Menurut doktor Ilmu Komputer lulusan Universitas Indonesia ini, selain 50 penelitian yang dipresentasikan secara oral, ada juga 100 poster penelitian yang dipamerkan dalam Pekan Penelitian tersebut. Sementara juri yang akan menilai penelitian adalah juri independen yang tidak terlibat dalam penelitian yang dipresentasikan, di samping juri internal dari UMB sendiri.
Hasil penelitian dari Pekan Penelitian Universitas Mercu Buana seluruhnya telah dipublikasikan ke dalam jurnal-jurnal ilmiah, baik yang berskala lokal, nasional maupun internasional.
“Karena sifatnya diseminasi, tentu saja hasil penelitian dari kegiatan ini sudah dipublikasikan ke dalam jurnal-jurnal ilmiah. Bahkan, ada sebuah penelitian yang sudah diterbitkan dalam jurnal internasional bergengsi Scopus,” terang Devi.
Hingga sekarang, lanjut dia, Universitas Mercu Buana mempunyai 352 jurnal ilmiah yang telah terpublikasi. Jumlah ini surplus 130% dari yang ditargetkan antara 200-300 publikasi. “Kemungkinan sampai akhir tahun akan bertambah lagi,” katanya.
Ke depannya, UMB akan fokus untuk menghilirisasi atau mengomersialisasikan hasil penelitian dosen-dosennya sesuai imbauan Kemenristekdikti ke dalam Rencana Induk Penelitian (RIP).
“Alhamdulillah sejak 2016, UMB sudah dimasukkan ke dalam Klaster Utama oleh Kemenridstekdikti. Konsekuensinya, UMB mendapat kenaikan blockgrant atau hibah penelitian hinggga Rp5 miliar dari sebelumnya hanya Rp1 miliar. Di samping itu, UMB sendiri tahun ini telah mengeluarkan dana penelitian sebesar Rp4,2 miliar,” sebutnya.
“Jumlah ini di luar insentif bagi dosen yang hasil penelitiannya dipublikasikan di jurnal-jurnal ilmiah,” kata Devi Fitrianah seraya menambahkan, dana publikasi ke jurnal ilmiah per penelitian bisa mencapai Rp16 juta. Sedangkan maksimal yang bisa didanai sebanyak delapan penelitian dalam satu tahun,” pungkasnya.
Yang jelas lanjut Devi, penelitian yang dipublikasikan sangat bermanfaat bagi dosen. “Mereka bisa mengajukan kenaikan jabatan dengan bukti publikasi ilmiahnyam, tanpa itu jangan harap ada kenaikan jabatan,” pungkasnya. (IFR/Sindonews.com)