PEKANBARU – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memberikan penghargaan kepada para aktor inovasi (quadruple helix), pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-23 ini. Penghargaan ini untuk mengapresiasi dedikasi dan prestasi seluruh komponen bangsa yang telah mengembangkan iptek dan inovasi demi peningkatan kesejahteraan, daya saing dan kemandirian bangsa.
Sesjen Kemenristekdikti Ainun Na’im mewakili Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) mengatakan apresiasi Anugerah Iptek dan Inovasi secara berkesinambungan akan mendorong peningkatan kemampuan Iptek, yang diikuti dengan penguatan inovasi nasional untuk mewujudkan kemandirian dan daya saing bangsa.
“Pemberian apresiasi ini juga sebagai upaya mendorong sinergi peran dan fungsi stakeholder inovasi di daerah yakni pemerintah daerah, akademisi, dunia usaha, masyarakat dan media massa,” ungkapnya pada malam apresiasi Iptek dan Inovasi di komplek rumah gubernur Riau, Pekanbaru (10/8).
Sementara itu Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Jumain Appe menyampaikan penyelenggaraan Anugerah Iptek dan Inovasi pada tahun ini mengalami peningkatan baik secara kualitas maupun secara kuantitas, dimana seleksi yang kita lakukan atau jumlah peserta yang masuk meningkat dari tahun sebelumnya.
“Tahun ini kita melaksanakan lomba produk inovasi yg pertama kalinya yaitu lomba inovasi kepada masyarakat industri dan perusahaan pemula berbasis teknologi yang pada tahun ini telah masuk 128 peserta dari masyarakat, 53 start up dan 82 industri,” pungkasnya.
Penghargaan diberikan kepada para pemenang lomba dan finalis anugerah iptek, yakni: (1) Anugerah Iptek dan Inovasi untuk 8 kategori, (2) Dosen Terbaik, (3) Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) terbaik, (4) Kekayaan Intelektual, dan (5) Penulis Artikel, Foto dan Vlog, dan (6) Lomba Produk Inovasi.
Untuk Anugerah Iptek dan Inovasi, penghargaan kepada para pemenang langsung diserahkan oleh Menristekdikti Mohamad Nasir pada acara Puncak Peringatan Hakteknas ke-23. Adapun para pemenangnya adalah:
1. Anugerah Budhipura, untuk mengapresiasi prestasi Pemerintah Daerah Provinsi atas penguatan Sistem Inovasi Daerah, diberikan kepada: (I) Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, (II) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan (III). Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
2. Anugerah Budhipraja, untuk mengapresiasi prestasi Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota dalam penguatan Sistem Inovasi Daerah, dengan penerima: (I) Pemerintah Kota Magelang, (II) Pemerintah Kabupaten Bogor, dan (III) Pemerintah Kabupaten Sragen
3. Anugerah Widyapadhi, untuk mengapresiasi prestasi Perguruan Tinggi dalam membangun Sistem Inovasi melalui penguatan kebijakan, kelembagaan, sumber daya, dan jaringan inovasi untuk menghasilkan produk inovasi, dengan penerima: (I) Institut Pertanian Bogor (IPB), (II) Institut Teknologi Bandung (ITB), dan (III) Telkom University.
4. Anugerah Prayoga Sala, untuk mengapresiasi prestasi Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pusat Unggulan Iptek dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan dalam membangun Sistem Inovasi melalui penguatan kebijakan, kelembagaan, sumber daya, dan jaringan inovasi untuk menghasilkan produk inovasi, dengan penerima: (I) Pusat Sains Teknologi Atmosfer, LAPAN, (II) Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, Kementerian Pertanian, dan (III) Balai Penelitian Tanaman Serealia, Kementerian Pertanian
5. Anugerah Abyudaya, untuk mengapresiasi prestasi industri dalam pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan dan membangun Sistem Inovasi melalui penguatan kebijakan, kelembagaan, sumber daya, dan jaringan inovasi untuk menghasilkan produk inovasi, dengan penerima: (I) PT. Industri Kereta Api (PT.INKA), (II) PT. Pertamina, dan (III) PT. Kimia Farma, Tbk
6. Anugerah Adibrata, untuk mengapresiasi prestasi masyarakat ilmiah dalam menghasilkan produk inovasi, dengan penerima: (I) Prof. Dr. Ir. Subagjo (ITB), (II) Muhammad Nur, DEA (UNDIP), dan (III) Prof. Dr. Ir. C. Hanny Wijaya, M.Agr. (IPB)
7. Anugerah Labdha Kretya, untuk mengapresiasi prestasi masyarakat umum dalam menghasilkan produk inovasi, dengan penerima: (I) D. Rubiyanto Hadi Pramono, (II) Mochamad Sudjana, Arief Wibowo, Kasturin, dan (III) Hainun, SP, MM
8. Anugerah Widya Kridha, untuk mengapresiasi prestasi lembaga non-pemerintah dan kelompok masyarakat atas dukungannya dalam mendorong penguatan sistem inovasi, dengan penerima: (I) Cikarang Techno Park, ( II) Gama Multi, dan (III) Bogor Life Science and Technology (BLST)
Sementara untuk pemenang lomba produk inovasi nasional, penghargaan langsung diberikan oleh Sesjen Kemenristekdikti Ainun Na’im. Berikut para pemenang lomba produk inovasi nasional : (a) Kategori Industri: Automatic Dependent Surveillance Broadcast (ADS-B) Ground Station – PT. INTI; (b) Kategori Start Up: Automatic Identification System Institut Teknologi Sepuluh November (AISITS) – ITS Tekno Sains; dan (c) Kategori Masyarakat: Tabung Penggorengan Anti Kolesterol dengan Sistem Pengabutan – Rina Widyawati & Niken Tantining.
Selain itu pada kesempatan tersebut juga diberikan penghargaan dan apresiasi penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Penghargaan ini diberikan secara selektif kepada perguruan tinggi terakreditasi peringkat B dan A selain PTNBH dalam rangka memotivasi dan mendorong tumbuhnya budaya mutu di perguruan tinggi. (okezone.com)