REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG — Kawasan Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (MaTaLaWa) di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, memiliki sejumlah keunggulan hayati yang menjadi daya tarik bagi wisatawan hingga peneliti. Lokasi ini bahkan telah menjadi pusat penelitian mahasiswa dari berbagai lembaga perguruan tinggi di tanah air.
Kepala Taman Nasional Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti (MaTaLaWa), Maman Surahman ketika dihubungi Antara dari Kupang, Jumat (22/6), mengatakan kawasan Taman Nasional di Pulau Sumba itu telah menjadi lokasi pusat penelitian bidang keilmuan.
“Kawasan Taman Nasional Matalawa memiliki beragam keunggulan hayati sehingga menjadi daya tarik bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian dalam bidang keilmuan maupun dalam rangka pengelolaan kawasan,” kata Maman.
Ia mengatakan, penelitian dilakukan mahasiwa pada umumnya terkait dengan rencana pengembangan perhutanan sosial dan perlindungan serta konservasi alam.
Kawasan Taman Nasional Matalawa terdiri dari dua kawasan taman nasional dengan luas mencapai 92.000 haktare.
Maman mengatakan, Taman nasional Manupei Tanah Daru memiliki luas 51.000 haktare sedangkan Taman Nasional Laiwangi Wanggameti mencapai 41.000 haktare.
Dalam kawasan Taman Nasional Matalawa terdapat sekitar 215 jenis burung sekitar 9 jenis burung merupakan endemik Sumba.
Taman Nasional Matalawa juga memiliki keunggulan karena terdapat keanekaragaman jenis tumbuhan yang mulai langka seperti Cendana.