SLEMAN – Mahasiswa Indonesia kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Kali ini tiga mahasiswa program studi (prodi) Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Masing-masing Muhammad Turmudzi Abdul Azis, Chaerul Anam, dan Nada Tsusayya Waizh berhasil menjadi juara dalam event European Exhibition Of Creativity and Innovation (Euroinvent 2018) atau pameran kreativitas dan inovasi Eropa di Rumania, 17-19 Mei lalu.
Tidak tanggung-tangung dalam ajang tersebut inovasi mereka, yaitu WatesQy (Water Test Quality) atau pengukur kualitas air meraih tiga penghargaan sekaligus, yaitu Gold Medal (Special Prize from Association of Thai Innovation and Invention Promotion, ATIP), Silver
Medal (Special Prize From Euroinvent 2018) dan Trofi Best Monitoring Device (Special Prize From INCDMTM).
Euroinvent merupakan ajang tahunan yang mempromosikan kreativitas dan inovasi dalam konteks internasional. Terdapat banyak penemu,
peneliti, insinyur, dan ilmuwan dari berbagai negara yang menyajikan isu-isu penelitian aktual di semua bidang penelitian.
Tahun ini ajang yang diselenggarakan oleh Forum Gabungan yang terdiri dari Romanian Inventors Forum, Europe Direct Iasi, Gheorghe Asachi Technical University of Iasidan AlexandruIoan Cuza University of Iasi diikuti ratusan peserta dari 33 negara. Di antaranya Bulgaria, Cambodia, Canada, China, Croatia, Egypt, Hong Kong, India, Indonesia, Iran, Iraq, Japan, Kazakhstan, Korea, Lebanon, Macedonia, Malaysia, Mexico, Morocco, Moldova, Philipines, Poland, Portugal dan Russia.
Ketua mahasiswa UII, Muhammad Turmudzi Abdul Azis menjelaskan dalam ajang tersebut mereka membawakan sebuah inovasi dalam bidang pengukuran kualitas air. Inovasi bernama WatesQy (Water Test Quality) ini dapat mengukur lima kualitas air sekaligus dengan satu alat secara realtime dan terkoneksikan dengan smartphone untuk mempermudah pembacaan datanya.
“Lima parameter kualitas air tersebut di antaranya Suhu, pH, Kekeruhan, TDS dan Konduktivitas,” kata mahasiswa prodi teknik
lingkungan FTSP UII angkatan 2014 itu, Minggu (3/6/2018).
Menurut Azis, keunggulan WatesQy adalah mudah dalam mengoperasikan, memiliki kemampuan mendeteksi beberapa parameter uji sekaligus dengan cukup akurat dan biaya produksi yang murah, sehingga ke depan mampu bersaing dengan produk-produk instrumen yang ada. Hanya saja karya mereka masih dalam tahap pengembangan.
“Kami juga berharap mendapat dukungan untuk penyempurnaan termsuk dalam pembuatan hak paten terhadap karya yang sudah mereka buat,”
harapnya.
Dosen Teknik Lingkungan FTSP UII Yogyakarta, Eko Siswoyo mengatakan keberhasilan tiga mahasiswa UII tersebut diharapkan dapat menjadi pemicu bagi mahasiswa lainnya, dalam berinovasi dan mengembengkan ide-ide yang terbarukan. Sehingga bukan hanya akan mengharumkan nama UII namun juga bangsa Indonesia.
“Karena itu akan terus mendorong dan menfasilitasi mahasiswa dalam mengembangkan inovasi mereka,” ujarnya.(sindonews.com)