News

Inovasi Pengendalian Kanker Mulut Karya Mahasiswa UMS Lolos ke Final Mawapres 2018

INOVASI baru pemanfaatan teknologi sprayer untuk menyemprotkan bahan aktif buah delima dalam pengobatan dan pengendalian penyakit kanker mulut, yang dikembangkan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Wimmy Safaati Utsani, lolos sebagai salah satu finalis pemilihan Mahasiswa Perprestasi (Mawapres) 2018. Mawapres ini digelar Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).

Berdasarkan hasil penilaian tahap akhir terhadap ratusan peserta pemilihan dari perguruan tinggi negeri dan swasta se Indonesia, yang diumumkan Direktur Kemahasiswaan Kemenristek Dikti, Didin Wahidin, Wimmy dinyatakan lolos bersama 16 finalis pemilihan Mawapres jenjang sarjana dan 9 finalis jenjang diploma.

Wimmy Safaati Utsani, didampingi dosen pembimbing, Drg. Morita Tari dan Kabag Penataran, Ir. Ahmad Kholid Alghofari kepada wartawan, Selasa (29/5/2018) menuturkan, karya inovasinya berawal ketika dia mendapati data populasi penderita kanker mulut sebanyak 750.000-an orang 25 persen di antaranya berada di negara-negara berkembang. Para penderita kanker mulut dengan kategori berat tersebut merupakan perokok dan peminum alkolhol. Mahasiswa FKG semester 6 kelahiran Kudus 21 tahun lalu itu juga mendapati, berdasarkan literatur buah delima memiliki kandungan zat aktif yang dapat mengendalikan berkembangnya sel-sel kanker.

“Selama ini pengendalian penyakit kanker menggunakan kemoterapi. Padahal berdasarkan hasil penelitian di dalam buah delima terdapat zat aktif yang efektif mengendalikan kanker. Fungsi buah delima untuk menghambat perkembangan kanker mulut itu yang saya manfaatkan menggunakan inovasi teknologi sprayer ke rongga mulut penderita kanker. Inovasi itu merupakan cara mudah mencegah dan terapi kanker mulut yang murah, praktis dan tanpa efek samping karena menggunakan bahan baku herbal,” katanya.

Berdasarkan undangan Ditjen Belmawa yang dikirim ke UMS, karya inovasi Wimmy bersama karya finalis lainnya akan diuji di depan tim ahli dalam penilaian tahap akhir di Solo, pada 09 – 12 Juli 2018 mendatang. Dalam penilaian tahap akhir tersebut, para finalis tidak hanya mempresentasikan karya inonasinya, tetapi juga menghadapi ujian pengetahuan umum, pengetahuan sosial, politik dan budaya, kecakapan Bahasa Inggris, kepribadian dan lain-lain.

Wimmy yang sejak duduk di semester 3 FKG telah aktif melakukan penelitian ilmiah dan menorehkan sederet prestasi dan puncaknya karya inovasinya jelly untuk mengobati kanker leher rahim meraih medali perak di ajang kompetisi inovasi teknologi internasional Wintex di ITB, akan berupaya sebaik mungkin agar karya inovasinya mencapai hasil terbaik. Meskipun karya inovasinya telah melalui penelitian intensif selama sekitar dua minggu, Wimmy mengakui, gagasan inovasinya belum teruji dosis dan efektivitasnya. Sehingga, dia bertekat setelah pengujian tahap akhir di kompetisi Mawapres 2018 ini dia akan melanjutkan penelitiannya dengan mengaplikasikan inovasilnya pada hewan percobaan tikus. (galamedianews.com)

Join The Discussion