News

Indonesia-AS Jalin Kerja Sama Iptek dan Inovasi untuk Tingkatkan Kolaborasi

WASHINGTON DC – Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS).

Dalam kunjungannya dia memimpin Delegasi Republik Indonesia (DelRI) dalam pertemuan ke empat Komite Iptek RI-AS di Department of State, Bureau of Ocean and International Environmental and Scientific Affairs, Washington DC, AS.

DelRI terdiri dari Sekjen Kemenristekdikti Ainun Na’im, Dirjen Penguatan Risbang Muhammad Dimyati, Karo Kerjasama dan Kompublik Nada Marsudi, Kepala BMKG Pusat Prof Dwi Korita, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Nelly Florida dan perwakilan KBRI untuk AS di Washington DC Bhimo Widyo Andoko, Ronald.

Adapun delegasi AS dipimpin oleh Senior Bureau Official Judith G Garber dan Deputy Assistant Secrrtary for Science, Space and Health Jonathan Margolis.

Delegasi AS juga terdiri dari pejabat tinggi yakni United States Agency for International Division (USAid), National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), National Science Foundation (NSF), United State Fish and Wildlife Service (UNFWS), United States Geological Survey (USGS) dan Department of Health and Human Services (DHHS).

Pembentukan Komite Iptek RI-AS sejak tahun 2012 ini, merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Kerjasama Iptek RI-AS yang ditandatangani pada tahun 2010.

Komite Iptek RI-AS ini beranggotakan Tim Pengarah Iptek dari kedua negara, yang menentukan kebijakan Iptek prioritas dan program-program kerjasama Iptek berdasarkan minat bersama. Tentunya dengan memperhatikan kepentingan dan keuntungan serta manfaat bagi negara RI dan AS.

Dalam pertemuan didiskusikan topik-topik Iptek dan inovasi yaitu mengenai kelautan, atmosferik dan ilmu kebumian, ie ‘climate observation, Indonesian Leadership under the Years of the Maritime Content, sustainable tourism to marine protected areas’,

Selain itu, mengenai Lingkungan Hidup dan Biodiversity, ie ‘science to inform wild trafficking efforts, GLOBE, wildlife diseases’

Juga mengenai program pendukung Iptek Inovasi dan Kewirausahaan ie ‘entrepreneurship and angel investor training, women in Science Technology Environment and Math’, serta topik lintas lektoral termasuk ie ‘S and T Funding Priorities’, ‘Indonesia ST Reforms’ dan ‘Research Permit’.

Kedua Negara RI dan AS menyatakan apresiasi atas kerjasama Iptek dan inovasi yang telah terjalin dengan baik selama ini. Keduanya juga bersepakat akan meningkatkan kolaborasinya dengan semua pihak yang terkait di RI dan AS.

Pada kesempatan kunjungan kerja, Menristekdikti juga berkesempatan mengunjungi NASA, NOAA dan NSF, melakukan pertemuan dengan USINDO dan PERMIAS.

Selain itu Nasir yang juga didampingi oleh Duta Besar RI untuk AS Budi Bowoleksono, berkesempatan bertemu dengan Assistant Secretary Bureau of Educational and Cultural Affairs DOS Marie Royce, guna membicarakan sektor kerjasama pendidikan tinggi.

Nasir juga sempat melakukan kunjungan kerja ke Massachusetts Institute of Technology (MIT). Di MIT Boston, Delegasi RI juga berkesempatan berdiskusi dengan Prof William Grimson Chancellor for Academic Advancement MIT, mengunjungi MIT Media Lab, Computer Science and Artificial Intelligence Laboratory (CSAIL), serta mendengarkan paparan dari Department Mechanical Engineering MIT dan J-Pal Southeast Asia Presentation.

Kunjungan kerja Menristekdikti ke Amerika Serikat ini merupakan momentum bersama bagi RI dan AS, karena dalam bidang pengembangan Iptek dan inovasi merupakan untuk pertama kalinya dilakukan dalam 18 tahun terakhir.

Beberapa kesepakatan-kesepakatan, seperti penguatan kerjasama dengan NASA dan NSF akan segera dilakukan guna melengkapi peringatan ke 70 hubungan bilateral RI dan AS pada akhir tahun 2018 (okezone.com)

Join The Discussion