News

Danai Penelitian untuk Sembuhkan Kanker

Bagi CEO Foxconn Terry Gou, kanker adalah penyakit yang ingin dia lawan. Gou memang tidak memiliki kanker. Namun, dia harus kehilangan istri pertama dan adik laki-lakinya karena penyakit tersebut.

Gou dilaporkan telah menyumbangkan ratusan juta dolar untuk penelitian dan pengobatan kanker melalui National Taiwan University, yang sudah memiliki koneksi kuat ke Wisconsin. Ann-Lii Cheng, direktur pusat kanker Taiwan, National Taiwan University, adalah mantan rekan di pusat kanker UW.

Belum lama ini, Gou juga menjajaki kerja sama dengan pusat penelitian kanker di University of Wisconsin-Madison. Sebenarnya ini bagian dari investasi raksasa Foxconn ke Wisconsin. Sebagai produsen elektronik kontrak terbesar di dunia, Foxconn sudah memproduksi perangkat medis. Karena itu, mereka menginginkan koneksi ke para peneliti dan praktisi kesehatan papan atas.

Pada Maret 2018, Gou mengumumkan dukungan terbarunya terhadap upaya meningkatkan penelitian dan pengobatan kanker melalui sebuah yayasan baru berbasis di China. Pengumuman itu dilakukan pada peringatan 12 tahun kematian istri pertamanya, Serena Lin, terhadap kanker payudara.

“Sebagai anggota keluarga pasien kanker payudara, rasa sakit ini belum surut selama 12 tahun. Untuk mengalahkan kanker, perlu memahami secara menyeluruh sifat kanker,” kata Gou, yang ingin membantu dalam kompilasi database genetik untuk membantu mengalahkan penyakit tersebut.

Didirikan pada 1938, Pusat Kanker Carbone menetapkan dia sebagai lembaga pertama yang didirikan sebuah universitas di Amerika. Salah satu fokus utama pusat UW adalah menggunakan wawasan yang didapat dari genetika untuk membantu perang melawan kanker. (IFR/Sindonews.com)

Join The Discussion