Makanan olahan berbau karbohidrat kerap dikaitkan dengan kenaikan berat badan. Misalnya pasta, makanan favorit dari daratan Eropa ini kadang dijauhi selama masa diet karena reputasinya.
Padahal, studi baru-baru ini mengungkapkan jika makan pasta bisa membuat berat badan turun. Kok bisa?
Penelitian yang ditulis Dr John Sievenpiper dari Rumah Sakit St. Michael di Toronto menunjukkan jika tak ada efek merugikan dari makan pasta untuk kelangsungan pola makan sehat dan menjaga berat badan. Bahkan, makan lebih dari tiga porsi pasta per tujuh hari menyebabkan seseorang kehilangan berat badan 0,5 kilogram dalam 12 minggu.
“Tidak seperti kebanyakan karbohidrat olahan lainnya, pasta, seperti spageti dan makaroni memiliki indeks glikemik yang lebih rendah karenanya tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang ekstrim,” tulis penelitian tersebut dikutip dari Daily Mail, Rabu (4/4/2018).
Penelitian ini sendiri dilakukan dengan melibatkan total 2.448 orang dari 29 penelitian demi menyelidiki pengaruh makan pasta dan karbohidrat lain pada berat badan. Para peserta kemudian makan sekitar 3,3 porsi pasta dalam seminggu. Satu porsi sama dengan sekitar setengah cangkir pasta yang dimasak.
“Dalam menimbang bukti, kita sekarang dapat mengatakan dengan keyakinan bahwa pasta tidak memiliki efek buruk pada berat badan ketika dikonsumsi sebagai bagian dari pola diet,” kata Sievenpiper.
Namun, kata dia, penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah pasta dapat dimakan sebagai bagian dari diet lain. Selain dari rencana diet makan- makanan rendah indeks glikemik, tanpa menyebabkan penambahan berat badan. (IFR/Inews.Id)