SLEMAN — Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Islam Indonesia (UII) sepakat melakukan kerja sama bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Kesepakatan kerja sama ditandai penandatanganan nota kesepahaman bersama Rektor UGM dan Rektor UII.
Rektor UGM, Panut Mulyono, menyambut baik kerja sama yang dilakukan. Ia menilai, melalui kesepakatan kerja sama dapat menambah kontribusi UGM dan UII dalam memajukan bangsa dan memberikan kemanfaatan bagi masyarakat.
“Sebenarnya kerja sama ini hanya memformalkan saja karena dalam keseharian sudah bekerja sama dengan sangat erat dan harmonis, terutama di bidang pendidikan, sudah banyak dosen UGM ke UII dan sebaliknya,” kata Panut di Ruang Sidang Pimpinan UGM, Selasa (3/4).
Namun, ia merasa kerja sama perlu ditingkatkan, khususnya dalam bidang penelitian. Terlebih, dengan melakukan penelitian dalam berbagai disiplin keilmuwan, akan semakin memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.
Semisal melakukan penelitian yang unik, sehingga memungkinkan untuk bisa dijadikan banyak rujukan. Jika itu bisa terlaksana, tentu akan sekaligus menaikkan sitasi dan meningkatkan reputasi institusi masing-masing.
“Dengan penelitian kolaboratif antara UGM dan UII, harapannya penelitian bisa sangat kuat nantinya,” ujar Panut.
Panut menambahkan, UGM dan UII memiliki sejumlah kesamaan nilai. Seperti diketahui, Prof Sardji yang merupakan pendiri dan rektor pertama UGM, terlibat dalam membantu berdirinya sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, termasuk UII.
Bahkan, lanjut Panut, Prof Sardjito pernah menjabat sebagai Rektor UII, sehingga tidak heran ada kesamaan nilai-nilai yang ditanamkan. Sebagai universitas tertua, ia berharap UGM dan UII bisa bersinergi, berkolaborasi dan membuat program bersama.
Senada, Rektor UII, Nandang Sutrisna merasa UII masih harus mengejar berbagi perkembangan lebih lanjut, sehingga masih butuh bimbingan. Ia berharap, kerja sama antara UGM dan UII ini nantinya dapat berjalan secara optimal di semua bidang baik pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Selain itu, Nandang berharap kerja sama itu bisa segera diimplementasikan.
“UGM merupakan universitas terbaik di Indonesia, sehingga UII sebagai universitas yang pernah dibina UGM hingga kini masih tetap memerlukan uluran tangan UGM,” kata Nandang. (REPUBLIKA.CO.ID)