JAKARTA – BPP Kemendagri kembali menggelar rapat rangkap Jabatan Fungsional Peneliti dengan structural. Dalam pertemuan tersebut, peneliti yang selama ini merangkap di struktural dipanggil untuk merapatkan nasibnya ke depan.
Mereka saling mencurahkan pengalaman saat dipaksa memilih antara jabatan fungsional atau structural. Seperti Moh. Ilha. A. Hamudy yang mengatakan bahwa selama ini kasus tiap peneliti yang rangkap itu berbeda. “Jabatan structural kan bukan mau kami, kami diberi kepercayaan oleh atasan sedangkan status kami masih peneliti.. Nah, saat diminta seperti memilih kayaknya aneh juga ya,” terangnya.
Pasalnya, banyak peneliti yang pada akhirnya memilih jabatan structural dibandingkan peneliti, karena tunjangan Sikerja, dan yang selama ini merangkap jabatan diminta untuk mengembalikan tunjangan peneliti yang diambil, karena tidak bisa menerima dua tunjangan sekaligus.
“Tahun depan penilaian peneliti berbeda, ada pemetaan target berbeda, karena Surat Keterangan Peneliti lebih ketat, jadi yang double job itu dihitung tambahan struktur,” kata Nurdin Kepala Bagian Kepegawaian.
Namun ke depannya, Nurdin menjanjikan kepada peneliti yang rangkap jabatan dapat mendapatkan solusi terbaik, agar bisa tetap mengembangkan bidang penelitian. “Yang namanya kerja di BPP, ya harus dibanyakin penelitinya,” terangnya. (IFR)