Jakarta: Sebuah penelitian terbaru yang diberitakan oleh Metro.co.uk menemukan bahwa suplemen untuk kulit ternyata tidak efektif dan cenderung hanya membuang-buang uang.
Para ilmuwan di British Nutrition Foundation (BNF) menemukan hanya ada sedikit bukti yang membuktikan bahwa menambahkan bahan-bahan eksotis, seperti teh hijau, ekstrak buah delima, minyak ikan, kolagen dan co-enzyme Q10 memiliki efek sebagai suplemen.
Sebagai gantinya, diet dan gaya hidup sehat jauh lebih mungkin memberi efek yang diharapkan konsumen dibandingkan dengan suplemen dari kulit.
Ayela Spiro, manajer ilmu gizi di British Nutrition Foundation, mengatakan “Karena konsumen dapat menghabiskan ratusan pound setahun untuk suplemen kecantikan oral, kami merasa penting untuk menyelidiki hubungan antara ramuan dalam produk ini, dan tanda-tanda penuaan yang dimaksud berkaitan dengan penuaan kulit, seperti keriput, kehilangan elastisitas dan kelembapan kulit.”
“Meskipun ada penelitian mengenai penuaan kulit, bukti manfaat nutraceuticals pada penampilan kulit saat ini tidak cukup kuat untuk menarik kesimpulan yang kuat,” katanya.
Pasar suplemen kecantikan global diperkirakan mencapai £5,1 miliar pada tahun 2023, dengan banyak mengandung ‘neutraceuticals’, seperti vitamin A, C, B2, B3, B7, dan mineral yodium dan seng. “Meskipun nutrisi tersebut bermanfaat sebagai tambahan makanan yang sehat, tidak ada jaminan bahwa ramuan tersebut dapat membuat kulit lebih muda, kencang, atau bersinar,” tulis Spiro lagi. (IFR/Okezone.com)