Ada banyak hal yang bisa mempengaruhi emosi dan mood kita, salah satunya adalah aroma yang dihasilkan oleh wewangian tertentu.
Sebab, berdasarkan studi yang dilakukan oleh Firmenich Fragrance House dan beberapa universitas di Jenewa, Swiss, ditemukan fakta bahwa aroma punya hubungan erat dengan emosi.
Marina Pryana, Parfum Expert dari Firmenich Fragrance House, mengatakan bahwa untuk membuktikan penelitian itu, dia menggunakan tiga metode, yakni fisiologi, obserasi perilaku, dan verbalisasi.
Menurut Marina, lewat pengujian dengan metode perilaku, disebutkan bahwa si volunteer akan masuk ke dalam satu ruangan, lalu diminta untuk mencium wangi-wangian tertentu.
“Setelah dia cium wangi-wangian itu akan terlihat seperti apa perilakunya, apakah dia suka sama wanginya atau tidak. Kalau dia suka, perilakunya juga akan terlihat lebih positif,” tambah Marina, ditemui di press conference ‘Royale Parfume Collection Kampanyekan “Dress For
Love” Sebagai Ungkapan Kasih Sayang Pasangan Zaman Now’, di Prohibition Chophouse, Plaza Senayan Arcadia, Jakarta Selatan, Rabu (14/2).
Lebih lanjut, dia juga menjelaskan bahwa wewangian yang kita cium ternyata bisa mengaktifkan indera dan membuat otak terasosiasi terhadap suatu obyek, tempat, atau memori tertentu.
“Soalnya setiap kita mencium sesuatu, kita sambil membayangkan aroma itu. Jadi enggak heran, ketika kamu mencium aroma itu kamu langsung teringat seseorang,” tutup Marina.(KUMPARAN.COM)