PONTIANAK-Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Doddy Riyadmadji berharap besar bahwa Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalbar 2018 dapat berjalan aman dan lancar.
“Semangat untuk persatuan dan kesatuan harus diutamakan. Jadi walaupun partai berbeda, pendukung berbeda, silakan berkompetisi, tetapi persatuan dan kesatuan harus tetap diutamakan,” kata Doddy.
Hal itu disampaikannya, usai menghadiri Rapat Pleno Terbuka Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar 2018 di Hotel Aston Pontianak, Selasa (13/02/2018).
Untuk menghindari perpecahan, Doddy meminta agar semua kandidat menaati aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Agar siapapun yang keluar (jadi pemenang-red) adalah yang terbaik, persatuan dan kesatuan harus diutamakan,” ujarnya.
Tiga pasangan ditetapkan sebagai calon Gubernur-Wakil Gubernur Kalbar 2018. Seluruh pasangan calon (Paslon) harus mematuhi semua ketetapan dan ketentuan KPU. Adapun tiga paslon yang telah ditetapkan yaitu Sutarmidji-Ria Norsan, Milton Crosby-Boyman Harun, dan Karolin Margret Natasa-Suryatman Gidot.
“Dengan telah ditetapkannya tiga pasangan ini, maka mereka harus tunduk pada peraturan dan ketetapan yang telah ditentukan KPU, terkait tentang kampanye,” kata Ketua KPU Kalbar, Umi Rifdiyawaty usai Rapat Pleno Terbuka Penetapan Paslon Cagub dan Wagub Kalbar, Pilkada serentak 2018 di Aula Kantor KPU Kalbar, Senin (12/2).
Diberitakan Rakyat Kalbar, masa kampanye akan dimulai tanggal 15 Februari sampai 23 Juni. Pada masa kampanye, paslon harus mengetahui apa yang boleh dan tidak. Diantaranya, tidak diperkenankan memasang iklan di media massa baik cetak maupun elektronik. Untuk calon status masih kepala daerah, harus mengambil cuti selama masa kampanye. Sejauh ini, surat cuti calon berstatus bupati/wali kota sudah masuk ke KPU yang dikeluarkan Gubernur Kalbar.
“Para paslon juga tidak boleh menggunakan berbagai fasilitas negara. Ini harus dipatuhi oleh semua paslon,” tegasnya. Jika tidak diindahkan, maka sanksi berat bisa diberikan kepada mereka, seperti pembatalan sebagai Paslon. Sanksi berat bisa juga dijatuhkan kepada paslon yang terbukti melakukan politik uang. Sanksi yang sama juga bisa diterapkan apabila tidak melaporkan anggaran dana kampanye setelah waktu yang ditentukan.
Umi mengatakan, pihaknya tentu tidak ingin ada pembatalan paslon. Hanya saja, dirinya berharap paslon bisa mematuhi semua aturan dan ketetapan yang dikeluarkan KPU. “Besok (hari ini, red) kami akan melakukan sosialisasi lebih detail kepada Paslon, sehingga semua pihak bisa memahami dan mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan,” katanya.
Sekedar informasi, paslon Midji-Norsan diusung Partai Golkar, Partai Nasdem, PKB, Partai Hanura dan PKS dengan total kursi di DPRD Kalbar sebanyak 21 kursi. Milton-Boyman dengan 13 kursi yang diusung PAN dan Partai Gerindra. Sedangkan Karol-Gidot memiliki 27 kursi yang PDIP, Partai Demokrat, dan PKPI.
Sepakat Tolak Kampanye Hitam
Calon Gubernur Kalbar Sutarmidji menuturkan, setelah penetapan ini ia akan langsung menyiapkan rekening dana kampanye dan melakukan pencabutan undi nomor urut. Lantaran dia Wali Kota, maka sesuai aturan dia harus cuti mulai 15 Februari. Bahkan sejak 14 Februari, seluruh fasilitas negara yang diberikan kepadanya akan diserahkan kepada pemerintah. “Saya kembali ke rumah pribadi, kemudian termasuk ajudan juga akan selesai tugasnya. Pak Norsan juga begitu,” ujar pria yang karib disapa Midji ini.
Dirinya juga sudah mendapat surat edaran dari kepolisian, baliho dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan Pemda akan dilepas. Dia berharap, Pilkada kali ini betul-betul bisa menjadi edukasi bagi masyarakat dalam mewujudkan demokrasi berkualitas di Indonesia, khususnya Kalbar dan Pontianak.
“Kami akan menyampaikan program yang akan kita lakukan apabila terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur. Karena itu yang ditunggu masyarakat, bukan yang lain. Percepatan dalam pembangunan itulah program-program yang akan kita sampaikan,” tuturnya.
Midji mengaku sudah memberi arahan kepada seluruh tim kampanye dan Parpol pendukungnya untuk tidak menggunakan kampanye hitam. “Dan jangan balas kampanye hitam dengan hitam, apapun yang dikatakan orang tentang saya dan Norsan senyumin aja, jangan dibuat pusing. Kita tak perlu pusing apa yang dibuat orang, kan damai,” lugas Midji.
Calon Gubernur Kalbar Milton Crosby mengaku sangat lega usai mendapat kepastian bahwa dirinya bersama Boyman Harun resmi bisa berlaga di Pilkada 2018 ini.”Lega yes!! Sebelumnya kacau balau pikiran begitu keluar SK dan sudah menjadi calon dan bisa tidur nyenyak lah sementara ini,” ungkap Milton. Bersama Boyman, ia siap untuk mengikuti tahap selanjutnya, yakni cabut nomor urut yang akan diadakan hari ini. Dia juga mengapresiasi kerja KPU Kalbar yang telah mendampingi dengan baik dari awal tahapan.
“Semua nomor itu sama yang penting niat kita bagus bagaimana kalau memang Tuhan berkenan kita akan sukses. Kerja ini kan kerja bersama, sukses KPU, sukses kita semua,” katanya. Dia hanya berharap, pencabutan undi hari ini bisa berjalan kondusif. Ia mengimbau kepada seluruh elemen tidak menyebarkan hoax, indikasi dan provokasi selama masa Pilkada serentak berlangsung.
“Itu harus kita hindari. Kita ingin di Kalbar ini bagaimana kita membangun demokrasi yang cerdas, berkualitas dan milik kita semua,” tuturnya. Mengenai banyaknya partai pengusung, ia katakan yang diperhitungkan masyarakat bukan soal jumlah, melainkan figur dan program. Menurutnya, partai adalah alat normatif, yang mem-backup Paslon ini dari belakang selain program-program yang bisa aplikatif untuk membangun Kalbar ke depan.
“Moto kami adalah Kalbar Era Baru, artinya hal-hal yang lama kita tinggalkan menuju yang baru. Yang baik kita lanjutkan, yang tidak baik kita perbaiki. Jadi kita ingin kedepannya Kalbar jauh lebih baik, jauh lebih maju damai dan cerdas di Kalbar,” tandasnya.
Sementara calon Gubernur Kalbar Karolin Margret Natasa merasa bersyukur karena ia bersama Gidot telah lulus proses pencalonan dan ditetapkan sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar. “Terkait hal ini, saya pribadi dan pak Gidot mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, partai pengusung dan simpatisan kita yang telah bekerja keras sehingga kita bisa lolos pada tahapan Pilkada Kalbar. Semoga kami berdua mampu menjalankan amanah yang telah diberikan,” tuturnya.
Karol berkomitmen untuk menjalankan berbagai peraturan yang telah ditetapkan KPU. Dirinya juga berjanji tidak akan membawa politik Sara serta ikut menjaga ketertiban dan keamanan selama masa kampanye nanti. “Saya yakin semua Paslon yang ada sepakat untuk menjalankan Pilkada damai, karena tidak ada Paslon yang menginginkan keributan. Kami yang ditetapkan oleh KPU hari ini adalah orang-orang yang berharap bisa mendapatkan mandat secara konstitusional untuk memimpin Kalbar, sehingga proses konstitusionaal ini harus kita jalankan bersama,” papar Karol. (PROKAL.CO/