News

20 Januari, Pencocokan dan Penelitian Data Pemilih Jabar akan Dimulai

BANDUNG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat secara serentak akan melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih di Jawa Barat (Jabar) dalam rangka menghadapi Pilkada Jabar 2018 mulai pada Sabtu 20 Januari 2018.

Pencocokan dan penelitian (coklit) seren‎tak itu dilakukan secara nasional, di mana dari 1,5 juta rumah yang akan dilakukan pencocokan dan penelitian pada hari pertama tersebut, sebanyak 75.422 rumah di antaranya berada di Jabar akan dilakukan pencocokan dan penelitian oleh Petugas Panitia Pemutahiran Data Pemilih (PPDP).

‎Demikian diungkapkan Komisioner KPU Ferdhiman Bariguna ketika ditemui di Aula Setia Permana, KPU Jabar, Jalan Garut, Kamis 18 Januari 2018. Saat itu KPU tengah melakukan persiapan menjelang coklit ke lapangan.

Menurut lelaki yang akrab disapa Aang itu, coklit dilakukan oleh 75.422 PPDP yang akan bekerja selama 30 hari untuk mendata pemilih di Jabar yang mencapai 32 juta orang itu dari rumah ke rumah alias door to door.

“Semua warga Jabar akan kami data langsung dalam tiga tahapan selama 30 hari ini hingga 18 Februari mendatang,” ujar Aang.

Pada tahap pertama, pihaknya akan menyisir kalangan di apartemen maupun rumah warga biasa, kemudian tahap selanjutnya akan menyisir warga ‎pesantren dan panti jompo. Pada tahap terakhir mereka akan mendata warga disabilitas termasuk yang di lapas.

Ketua partai dan artis

“Kami juga akan mencocokan dan meneliti (coklit -red) data semua pimpinan parpol maupun pasangan calon yang berdomisili di Jabar. Sebut saja ada Susilo Bambang Yudhoyono, Prabowo Subianto. Bahkan artis-artis seperti Syahrini, Ayu Ting-ting Saskia Ghotik juga termasuk kalau masih ber-KTP Jabar,” ucap dia.

Diakui dia, pihaknya semula akan memastikan status kependudukan Pre‎siden Joko Widodo di Bogor. Namun ternyata yang bersangkutan masih ber-KTP Surakarta/Solo, Jawa Tengah.

‎”Besok sudah sebarkan model A, data pemilih berdasarkan rencana TPS, rompi tanda pengenal dan buku panduan, sehingga bisa bersama-sama kita sukseskan. 2018 ini terkakhir sensus ke rumah dan datanya akan digunakan juga untuk 2019 nanti jadi ini harus berhasil,” ucap dia.

Menurut dia, pada prakteknya nanti pendataan akan disertai bukti gambar pendataan atau didokumentasikan. Hal itu dengan harapan bisa didaftarkan pada Rekor Muri. Pendataan terbanyak yang terdokumentasikan.

“Selain itu, kami juga bekerja sama dengan ITB mencipatakkan sistem TPS berbasiskan kordinat dengan geoteknik masuk dalam sistem agar tidak ada keraguan dalam otensifikasi‎ data pemilih,”ucap dia.

Aang menambahkan pada 18 Februari nanti atau akhir coklit, pihaknya pun akan melakukan perbaikan hasilnya. “Jadi nanti Jabar. (PIKIRAN RAKYAT)

Join The Discussion