Jakarta— Sekretaris Jenderal Komisi Pendidikan Nasional Andreas Tambah menyarankan agar Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) bekerjasama dengan peneliti Internasional. Tujuannya agar hasil riset Indonesia bisa dipakai untuk industri dan di akui oleh dunia.
“Tujuannya bukan hanya sekedar mendapat publikasi internasional tetapi bagaimana agar hasilnya di akui dunia dan dibutuhkan oleh industri dan sektor lain,” kata Andreas kepada rilis.id, di Jakarta, Jumat (19/1/2018).
Andreas mengatakan, dirinya mendukung Menristekdikti Mohamad Nasir yang meminta agar hasil penelitian bisa dimanfaatkan untuk dunia industri. Dan sangat tepat Menristekdikti juga bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
Namun demikian, menurut Andreas, riset yang dilakukan harus memiliki kejelasan tujuan dan kegunaan. Karena, selama ini banyak hasil riset yang tidak bisa digunakan untuk masyarakat. Intinya, Kemristekdikti perlu mendorong agar periset nasional berkolaborasi dengan peneliti mancanegara yang sudah mumpuni dan sudah memiliki hasil riset yang diakui dunia.
“Minimal ada kerja sama dengan pihak lain yang selama ini hasil penelitiannya benar-benar dipakai dalam dunia industri dan sektor yang lain,” tandas dia.
Diberitakan sebelumnya, tahun ini setidaknya 18.433 judul penelitian akan didanai pemerintah.
Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan, total dana penelitian yang dikucurkan pemerintah tahun ini sebesar Rp1,3 triliun. Selain itu, Kemenristekdikti akan membiayai dana pengabdian masyarakat sebanyak 2.201 judul dengan total biaya Rp138,8 miliar.
Nasir juga menyebut, tahun ini pemerintah juga mendorong adanya hilirisasi penelitian. Kerja sama pun dilakukan Kemenristekdikti bersama dengan Kemenperin atau lembaga lain yang berkaitan dengan penelitian tersebut.
“Kami akan bicara dengen Kemenperin supaya bisa gaet hasil penelitian ini. Sebab apapun bentuknya yang memanfaatkan ya di perindustrian. Atau dibidang hal ini terkait apapun. Pertanian juga kami gandeng, Kementerian Perhubungan, juga supaya hasilnya (penelitian-red) bisa dimanfaatkan,” ujar Nasir. (rilis.id)