News

Indonesia Perlu Bangun Konsep Adaptasi Perubahan Iklim

BALI – Perubahan iklim dinilai menjadi faktor utama pemicu bencana alam seperti badai taifun dan hujan lebat yang menyebabkan terjadinya banjir dan tanah longsor. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan selama 2016 telah terjadi 2.342 bencana. Jumlah ini adalah yang tertinggi sejak kurun waktu 14 tahun terakhir. Sebanyak 22 jiwa meninggal, 3,05 juta jiwa menderita dan mengungsi, sekitar 70 ribu rumah rusak dan kerugian ekonomi mencapai puluhan triliun rupiah.
 
“Pemerintah Indonesia belum menjadikan isu perubahan ikllim sebagai salah satu program prioritas nasional,” jelas Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Iskandar Zulkarnain di Denpasar, Bali, pada Kamis (30/3). Dalam  Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah 2018, isu perubahan iklim hanya menjadi bagian dari topik Pembangunan Regional. “Ini merupakan tantangan besar bagi para ilmuwan Indonesia untuk membangun konsep adaptasi perubahan iklim yang dapat diterapkan serta membawanya ke para pengambil kebijakan,” sambung Iskandar.
 
John Handmer dari Royal Melbourne Institute of Technology menjelaskan, perubahan iklim sangat berpengaruh di area pesisir seperti di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia. “Resiko bencana terus berkembang, masyarakat tidak bisa menghindari lokasi-lokasi yang rawan bencana, namun kita bisa beradaptasi dan mengurangi terjadinya resiko,” jelasnya.
 
Senada, Jan Sopaheluwakan, President Indonesia International Institute for Urban Resilience &  Infrastructure, menyebutkan perubahan iklim membuat kota-kota seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Makassar yang berada di daerah pesisir menyimpan potensi kerentanan. “Terlebih lagi kota-kota tadi berhadapan dengan urbanisasi yang mengarah ke eksploitasi daerah pesisir seperti reklamasi dan waterfront city,” ujar Jan yang juga merupakan Profesor Riset bidang Geoteknologi LIPI. Menurut Jan, perlu ada pengarusutamaan adaptasi perubahan iklim untuk menjadi kebijakan yang bersifat nasional. (Humas LIPI)

Join The Discussion