JAKARTA-Kepala Badan Litbang Kemendagri, Agus Fatoni, mengungkapkan masih ada 245 pemerintah daerah berkategori kurang inovatif berdasarkan hasil penilaian Indeks Inovasi Daerah. Daerah tersebut terdiri dari dari 10 provinsi, 199 kabupaten, dan 36 kota. Di sisi lain masih terdapat 58 Pemerintah Daerah dengan kategori tidak dapat dinilai (disclaimer) yang terdiri dari 55 kabupaten dan 3 kota. Hal itu disampaikannya saat memberi sambutan di gelaran Innovative Government Award (IGA) 2020, di The Sultan Hotel and Residence, Jumat (18/12/2020).
Penilaian Indeks Inovasi Daerah menggunakan dua aspek yakni satuan pemerintahan daerah dan satuan inovasi. Masing-masing aspek memiliki variabel dengan jumlah total sebanyak 7 variabel. Variabel tersebut kemudian diturunkan menjadi 35 indikator yang sebagian besar diambil dari Global Innovation Index (GII). “Sebagian indikator juga merupakan refleksi dari tugas dan fungsi pembinaan dan pengawasan Kemendagri,” ujar Fatoni.
Merujuk data Indeks Inovasi Daerah, jumlah inovasi yang terjaring sampai dengan 14 Desember 2020 sebanyak 17.779 inovasi daerah. Angka ini meningkat dibanding 2019 yang hanya 8.016 inovasi daerah. Pemerintah daerah yang berpartisipasi dalam pengisian Indeks Inovasi Daerah diikuti oleh 484 dari 542 pemerintah daerah.
Fatoni mengimbau, agar pemerintah daerah berperan aktif dalam pengisian Indeks Inovasi Daerah. Melalui sistem tersebut akan menghasilkan peta pembinaan sesuai dengan kondisi masing-masing daerah. Peta ini memandu Kemendagri dalam melakukan pembenahan di daerah. Bahkan, peta ini dapat dimanfaatkan oleh kementerian/lembaga lain yang hendak melakukan peningkatan daerah berinovasi.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, mengapresiasi pemerintah daerah yang telah berinovasi dalam menjalankan tugasnya. Ia mengatakan, hasil pengukuran Indeks Inovasi Daerah harus disampaikan kepada masyarakat. Supaya masyarakat mengetahui daerah mana saja yang nilai indeksnya tertinggi, begitu juga sebaliknya. Dengan cara ini, daerah yang masih tertinggal skor indeksnya, bakal lebih terpacu untuk berbenah. “Selain mendapatkan sertifikat, saya akan usulkan daerah terinovatif mendapatkan dana insentif daerah,” kata Mendagri.
Mendagri menjelaskan, IGA merupakan momentum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan daya saing daerah. Pasalnya, hal itu masih membutuhkan usaha dan kerja keras secara kolaboratif dari seluruh pemangku kepentingan. Penghargaan diberikan kepada pemerintah daerah yang telah berinovasi, sehingga menghasilkan banyak manfaat. Mendagri mengatakan, manfaat itu bukan hanya bagi daerah, melainkan bagi bangsa dan negara. “Inovasi dan terobosan tersebut, merupakan cikal bakal dari upaya menuju meningkatnya daya saing daerah, yang kemudian akan terakumulasi menjadi peningkatan daya saing secara nasional,” kata Mendagri.
Penghargaan IGA 2020 dihadiri oleh 195 pemerintah daerah dengan kategori sangat inovatif. Dari jumlah itu, 31 di antaranya terinovatif peraih penghargaan IGA 2020, yang terdiri dari 5 provinsi, 16 kabupaten, dan 10 kota. Kegiatan ini diselenggarakan dengan memperhatikan dan memenuhi ketentuan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. Untuk menghindari kerumunan, IGA dilaksanakan dalam empat sesi. Selain digelar secara langsung, kegiatan ini juga dapat diikuti oleh masyarakat di seluruh Indonesia secara daring/virtual, melalui Zoom Meeting dan sambungan YouTube Badan Litbang Kemendagri.