Ternate – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo menegaskan bahwa keberhasilan pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam layanan publik sangat bergantung pada kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan kolaborasi lintas sektor. Hal ini disampaikan Yusharto secara virtual saat menjadi narasumber pada kegiatan Workshop Inovasi Tematik: Pengembangan Teknologi Informasi Berbasis AI yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong pada Senin, 7 Juli 2025.
“Keberadaan teknologi dalam hal ini AI membuka peluang luar biasa bagi kita semua. Kita melihatnya (AI) sebagai tantangan untuk terus melakukan perbaikan layanan publik ke depannya, tentu saja melalui SDM yang siap dan bersinergi,” ungkap Yusharto.
Dalam paparannya, dia menjelaskan bahwa perubahan global, kemajuan teknologi digital, dan dinamika kebutuhan masyarakat menuntut pemerintah daerah untuk menata ulang cara bekerja dan menyusun kebijakan. Dalam konteks ini, menurutnya, inovasi dan transformasi digital bukan lagi pilihan, tetapi keharusan.
Lebih lanjut, Yusharto juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor sebagai fondasi utama dalam penerapan inovasi teknologi. Menurutnya, sinergisitas antara perangkat daerah, instansi, bahkan dengan komunitas hingga swasta lokal merupakan kunci untuk membangun ekosistem inovasi yang berkelanjutan.
“Kita perlu sadari bersama bahwasanya keberhasilan adopsi AI ini tidak terletak semata pada teknologinya, tetapi pada kapasitas manusianya. Di sini lah pentingnya kegiatan ini sebagai sarana untuk meningkatkan literasi digital, memperkuat keterampilan adaptif hingga memperluas jejaring kolaborasi,” ungkapnya.
Sementara itu, sebagai upaya meningkatkan inovasi pelayanan publik, Yusharto kembali menegaskan bahwa Indeks Inovasi Daerah (IID) bukan sekadar alat pemeringkatan atau lomba sesaat, melainkan instrumen strategis untuk memacu daerah terus berinovasi dalam berbagai sektor. “Saya ingin menegaskan kembali bahwa IID hadir bukan hanya sebagai catatan untuk daerah atau lomba-lomba sesaat, tetapi menjadi solusi berkelanjutan dari berbagai permasalahan yang dihadapi daerah,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya menyampaikan tiga hal penting bagi para peserta workshop, yakni manfaatkan forum ini secara aktif, jaga semangat kolaborasi lintas sektor, dan jangan takut untuk gagal dalam berinovasi.
“Saya percaya, dari ruang ini akan lahir ide-ide baru atau itu beru chatbot pelayanan kependudukan, prediksi kebutuhan sosial berbasis data, atau sistem pengingat otomatis berbasis AI untuk pelayanan dasar yang bukan hanya inovatif secara teknologi tetapi juga membumi dan kontekstual dengan realitas Kabupaten Sorong,” pungkasnya.